Friday, October 23, 2009

TUGAS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI 1

SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) PADA SEBUAH FILM MENGENAI PERANCANGAN SISTEM CPU ”MAINGEAR X-CUBE


Film CPU Maingear X-Cube ini bercerita mengenai terobosan baru dalam pembuatan CPU. CPU Maingear X-Cube ini dibuat dengan bentuk ukuran lebih kecil (mini) berbeda dari bentuk ukuran CPU pada umumnya. Bentuknya seperti balok es dengan ukuran seperempat dari ukuran CPU biasa. Pada dasarnya CPU Maingear X-Cube terdiri dari komponen-komponen yang sama, akan tetapi mempunyai kemampuan yang lebih canggih. Misalnya saja hardisk yang digunakan memilki kapasitas sampai 1 tera kemudidn di dukung oleh tempat memori yang dibagi menjadi 4 bagian dimana tiap bagiannya dapa menyimpan sebanyak 8 GB, akan tetapi pada CPU ini hanya dipakai 2 GB. Prosesor yang dipakai yaitu Intel High Stand Quantum C.

CPU ini memiliki kelebihan-kelebihan yaitu bentuk yang lebih kecil dan menarik serta unik daripada CPU biasa dengan kemampuan kerja yang lebih cepat serta produktifitas yang banyak dan CPU ini tidak mudah panas karena dilengkapi aliran udara khusus.

Alasan Perlunya Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem kita menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Perlunya pengembangan Sistem pada CPU Maingear X-Cube yang akan dibuat :

1. Untuk mengoptimalkan kerja CPU.

2. Untuk meraih kesempatan dalam memperluas penjualan CPU yang sesuai dengan perkembangan teknologi.

3. Untuk meningkatkan kembali minat para pengguna komputer terhadap CPU dibandingkan laptop yang sekarang sedang banyak diminati.


Tahap Pengembangan Sistem

Tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari :

1. Perencanaan Sistem

Perencanaan sistem menyangkut hal-hal yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem, serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.

Dalam perancangan pengembangan design sistem CPU Maingear X-Cube ini tidak jauh berbeda dengan sistem CPU yang sebelumnya karena komponen-komponen yang digunakan di dalamnya sama dengan yang terdahulu, akan tetapi komponen tersebut dibuat dengan design yang ukurannya lebih kecil dan kapasitas memori yang lebih besar. Pada intinya CPU Maingear X-Cube ini merupakan CPU mini dengan cara kerja yang lebih cepat dibandingkan CPU sebelumnya.

2. Analisis Sistem

Dalam analisis sistem kita mendefinisikan masalah sistem yang ada untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Masalah yang sering timbul pada CPU yang terdahulu adalah pada kemampuan kerja yang kurang maksimal, memori yang terbatas serta design yang kurang atraktif. Sistem CPU Maingear X-Cube ini dibuat dengan kemampuan komponen yang lebih canggih agar dapat menghasilkan kinerja yang maksimal.

3. Perancangan Sistem Secara Umum

Setelah analisis sistem selesai dilakukan, maka selanjutnya akan dilakukan perancangan untuk untuk menggambarkan bagaimana bentuk sistem secara umum yang akan dibuat.

Sistem CPU Maingear X-Cube ini akan dirancang dengan design bentuk dan tampilan yang lebih atraktif, interaktif dan menarik yaitu dengan bentuk ukuran yang lebih kecil (mini) dari pada CPU pada umumnya dan warna yang menarik. Sementara itu kinerja dari CPU akan dibuat lebih cepat dan menghasikan produktifitas yang tinggi dengan memori yang besar dan CPU tidak cepat panas karena ada saluran udara khusus.

4. Evaluasi dan Seleksi

Pada tahapan ini akan dilakukan proses seleksi terhadap komponen-komponen yang dipakai untuk membangun CPU Maingear X-Cube. Selain itu juga akan di evaluasi apakah tujuan yang ingin dicapai sudah sesuai alasan dari perkembangan sistem CPU ini.

5. Perancangan Sistem Secara Rinci

Pada tahap ini akan menjelaskan secara rinci mengenai komponen-komponen apa saja yang terdapat di dalam sistem sesuai dengan yang telah dideskripsikan pada perancangan secara umum.

Design Sistem CPU Maingear X-Cube menggunakan komponen-komponen sebagai berikut :

  • Prosesor Intel High Stand Quantum C.
  • Max memori terdiri dari 4 part tiap partnya dapat menampung 8 GB, tetapi pada CPU ini hanya menggunakan 2 GB.
  • Hardisk 1 tera.

6. Implementasi

Pada tahap implementasi ini kita akan mengujicobakan sistem yang telah dibuat untuk mengetahui kinerja dari sistem tersebut. Setelah tahap perancangan selesai dibuat maka CPU Maingear X-Cube ini dapat diujicobakan dengan langsung mengoperasikannya. Cara mengoperasikannya sama saja dengan CPU-CPU pada umumnya. Kelebihan dari CPU Maingear X-Cube ini dapat dirasakan pada saat pengguna komputer menggunakan CPU tersebut.


Mata Kuliah Pengembangan Sistem Informasi

Dosen Harjanto Sutedjo SSi., MMSi.

Tugas II Konsep Sistem Informasi Lanjut

SUPPLY CHAIN SISTEM PENDISTRIBUSIAN

PRODUK UNILEVER

Unilever merupakan market leader dari consumer good di Indonesia dengan total penjualan tahun 2003 sebesar Rp. 8,124 triliun tumbuh secara signifikan menjadi Rp. 15,78 triliun pada tahun 2008. Revenue ini dihasilkan dari produk-produk yang sangat dikenal oleh masyarakat antara lain Molto, Domestos Nomos, Taro, Blue Band, Rexona, Sunligth, Lux, Rinso, Ponds, Lifebuoy, Surf, Axe, Lipton, Vaseline, Sariwangi, Skippy, Sunsilk, Clear, Citra, Pepsodent Close Up. Hampir semua produk tersebut menjadi Top Leader dibidangnya.

Dalam pendistribusian produknya, supply chain yang terlibat di dalamnya diantaranya :

  • Suppliers (Bahan Baku Produk dan Kemasan).
  • Manufaktures.
  • DC (Disdribution Center).
  • Retailers, Grosir, Agen.
  • Consumers.

Dari gambaran data dan proses yang dilakukan tersebut, tentunya bukanlah suatu pekerjaaan yang sederhana mengelola jutaan items yang harus didistribusikan ke seluruh Nusantara.

Struktur alur supply chain pada sistem pendistribusian produk Unilever dapat dilihat pada gambar berikut ini :





  • Gambar di atas hanya menekankan pada pendistribusian produk pada Unilever, bukan pada pembuatan produknya. Mengenai pembuatan produknya, hanya dijelaskan menurut garis besarnya saja dari mana Unilever mendapatkan produknya untuk didistribusikan.
  • Dalam pembuatan produk, Unilever mempunyai banyak Perusahaan Manufaktur untuk membuat produk-produknya. Perusahaan Manufaktur itu sendiri juga mendapatkan bahan baku untuk membuat produk dari supplier bahan baku yang dibutuhkan.
  • Selain itu Perusahaan Manufaktur juga bekerja sama dengan Pabrik Kemasan untuk memesan atau meminta dibuatkan bentuk kemasan yang diinginkan beserta label/merknya. Bahan baku untuk membuat kemasan ini didapat dari supplier bahan baku kemasan.
  • Dalam pendistribuasian produknya, produk-produk Unilever yang telah jadi dan siap untuk dipasarkan disimpan terlebih dulu di bagian gudang untuk merencanakan penjadwalan produk yang akan didistribusikan oleh distributor agar produk dapat sampai ke konsumen akhir. Distributor bisa melakukan pendistribusian produk tersebut ke Retailers besar seperti Carefour, Hypermart, Giant dan sebagainya. Selain itu distributor juga bisa mendistribusikannya melalui Grosir atau Agen -->Toko Konsumen.

Supply Chain Management Produk Unilever


Mata Kuliah KSI Lanjut
Dosen Widya Silfianti

Tuesday, October 6, 2009

Tugas I Konsep Sistem Informasi Lanjut (SCM biskuit kaleng)


Gambar diatas merupakan rantai persediaan yang dibutuhkan dalam perusahaan pembuat biskuit kaleng. Pada gambar tersebut terdapat penyuplai gandum yang menyuplai kebutuhan gandum untuk pembuatan tepung yang dibutuhkan oleh pabrik tepung selanjutnya tepung yang dihasilkan akan dikirim ke pabrik biskuit kaleng untuk kemudian diolah menjadi biskuit. Selain tepung juga terdapat susu dan keju, susu diperoleh dari penyuplai susu yang biasa menampung susu perahan langsung dari para peternak sapi perah . Sedangkan keju didapat dari pabrik keju, pabrik keju ini memperoleh susu dari penyuplai susu yang sama dengan penyuplai susu yang menyuplai perusahaan biskuit kaleng. Untuk telur diperoleh dari peternak telur ayam yang biasa menjualnya kepada penyuplai telur kemudian sampai ke pabrik biskuit . Gula diperoleh langsung dari pabrik gula, dimana bahan bakunya diperoleh langsung dari para petani tebu. Untuk sistem penjualan atau pendistribusian hasil dari perusahaan biskuit kaleng ini pertama-tama dilakukan dengan oleh distributor, distributor ini mengirimkan produk ke took atau supermarket dan juga agen-agen yang khusus menjual produk ini selanjutnya dapat sampai ke tangan konsumen.



Mata Kuliah KSI Lanjut

Dosen Widya Silfianti




Saturday, October 3, 2009

Telematika Sekarang ini

Saat ini istilah telematika bukan lagi menjadi istilah yang asing didengar oleh masyarakat. Hampir semua orang mengenal istilah tersebut mulai dari orang awam yang tidak mengenal teknologi sampai dengan para pecandu teknologi yang selalu memanfaatkan teknologi dalam setiap aktifitasnya mengenal istilah tersebut. Tetapi tidak semua orang paham akan arti dari istilah telematika. Yang lazim mereka ketahui dari telematika paling-paling hanya sebatas akronim dari telematika yaitu “tele” = telekomunikasi dan “matika” = informatika. Menurut para praktisi TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and Communications Technology). Dan masih banyak lagi sumber-sumber yang menjelaskan tentang pengertian dari istilah telematika. Dari keseluruhan sumber yang menjelaskan tentang telematika, garis besar yang dapat kita ambil adalah bahwa telematika sangat berhubungan erat dengan kemajuan teknologi komunikasi dan perkembangan informasi.

Dengan adanya kemajuan dan perkembangan dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi, maka dengan sendirinya tercipta suatu tantangan baru bagi masyarakat untuk dapat menyeimbangkan hal ini. Maksudnya adalah kita sebagai masyarakat bukan hanya sebagai pengguna pasif yang hanya menerima dan menggunakan teknologi yang sudah ada tetapi kita juga harus bisa menjadi pengguna aktif yang menciptakan hal-hal baru dalam perkembangan telematika. Dalam hal perkembangan telematika ini kita sepertinya sudah mulai tertinggal dari negara-negara lain. Dari situs pemerintahan http://www.ristek.go.id/ diperoleh bahwa Cina, kini sudah bisa menyalip Indonesia dalam soal aplikasi komputer, padahal dulu tingkatannya masih di bawah kita. Untuk itu dibutuhkan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing dalam hal teknologi untuk lebih bisa memajukan telematika di Indonesia. Selain itu peran serta pemerintah juga diperlukan agar ada peratura dan batasan-batasan yang jelas tentang masalah perkembangan teknologi informasi.